BolabarengCoppa Italia edisi 2024/2025 akan mencapai klimaksnya di Stadio Olimpico, Roma. Di sana, dua tim dengan ambisi besar, AC Milan dan Bologna, akan saling berhadapan demi satu trofi juara. Laga ini dijadwalkan berlangsung pada Kamis, 15 Mei 2025 pukul 02.00 WIB.

Pemenangnya berhak atas tiket otomatis ke Liga Europa musim depan—jika belum mengamankannya lewat jalur liga. Selain itu, keduanya juga akan tampil di final four Supercoppa Italiana bersama Napoli dan Inter Milan.

Namun, satu kisah yang patut disorot datang dari sisi Bologna. Klub asal Emilia-Romagna itu membawa serta rekor sempurna ke final ketiganya sepanjang sejarah Coppa Italia.

Jejak Emas di Dua Final

Coppa Italia (c) Lega Serie ABologna bukan wajah baru di panggung final Coppa Italia. Mereka pernah mencicipi laga pamungkas sebanyak dua kali dan menang di keduanya. Pertama pada 1970, lalu kembali pada 1974.

Di tahun 1970, Coppa Italia menggunakan format grup final alih-alih sistem gugur seperti sekarang. Bologna menjadi juara setelah mengungguli tiga tim lainnya dalam grup yang berlangsung dari Mei hingga Juni.

Laga penentu terjadi pada 10 Juni 1970 di kandang mereka. Bologna wajib menang dan mereka menunaikannya dengan sempurna—memenangi grup sekaligus meraih trofi.

Drama Penalti Tahun 1974

Serie A 2023/2024: Selebrasi para pemain Bologna usai menang di kandang Napoli pada pekan 36 (c) Alessandro Garofalo/LaPresse via APEmpat tahun kemudian, Bologna kembali melangkah ke final, kali ini melawan Palermo. Tidak seperti edisi sebelumnya, final 1974 berlangsung dalam format satu laga. Pertandingan tersebut digelar pada 23 Mei 1974.

Waktu normal dan tambahan tidak cukup untuk memisahkan kedua tim. Skor tetap 1-1 hingga peluit akhir babak tambahan.

Lewat adu penalti yang menegangkan, Bologna keluar sebagai pemenang dengan skor 4-3. Itu menjadi gelar kedua mereka dan mempertegas rekor sempurna di laga final Coppa Italia.

Final Ketiga, Beban atau Sumber Kekuatan?

Joao Felix dan Nikola Moro dalam laga Serie A antara AC Milan vs Bologna, Sabtu (10/5/2025). (c) La Presse via AP Photo/SpadaKini, setengah abad kemudian, Bologna kembali berdiri di titik yang sama. Hanya kali ini, lawannya adalah AC Milan, tim yang lebih kenyang pengalaman dan sarat bintang. Namun, sejarah memberikan Bologna sesuatu yang tidak dimiliki lawannya: warisan sempurna di final Coppa Italia.

Tak ada tim yang menang atas Bologna di laga puncak Coppa. Dua kali datang, dua kali mereka pulang membawa trofi.

Apakah rekor ini akan menjadi beban mental atau sumber kekuatan? Jawabannya akan terbentang di rumput Olimpico.

Pertaruhan Ganda di Kota Roma

Pertandingan AC Milan vs Bologna di San Siro pada pekan 36 Serie A 2024/25 (c) Spada/LaPresse via APPertandingan ini bukan sekadar soal kebanggaan. Bagi Bologna, ini juga penegasan status mereka di sepak bola Italia. Gelar ketiga akan mengakhiri penantian panjang mereka.

Bagi Milan, ini adalah kesempatan untuk meraih gelar kedua di musim yang penuh pusaran. Trofi Coppa bisa jadi penyelamat marwah dan peluang untuk membuka jalan lebih lapang menuju Liga Europa jika jalur liga tidak bersahabat.

Dalam satu laga yang bisa ditentukan oleh 90 menit, perpanjangan waktu, bahkan adu penalti, apa pun bisa terjadi. Namun, sejarah berkata satu hal: jika Bologna masuk final, mereka tahu cara untuk menang.
link : togetherball.org