BOLABARENGPeran sentral klub besar sering kali datang dengan konsekuensi sorotan berlebihan. Di Manchester United, posisi itu kini melekat kuat pada sosok Bruno Fernandes.

Sebagai kapten dan penggerak utama tim, Fernandes kerap berada garis depan pujian maupun kritik. Setiap gestur dan keputusan lapangan tak luput dari penilaian publik.

Mantan striker United, Louis Saha, menilai kritik tersebut tidak selalu adil. Ia menyebut Fernandes menjadi sasaran empuk karena statusnya sebagai figur utama Old Trafford.

Fernandes Bawah Sorotan, United Bangkit Bersama Amorim

Setelah awal musim 2025–26 yang sulit, Manchester United menunjukkan kebangkitan bawah arahan Ruben Amorim. United kini berada peringkat keenam Liga Inggris, hanya terpaut dua poin dari zona Liga Champions.

Performa stabil tersebut konsistensi hasil, dengan hanya satu kekalahan dalam 10 laga terakhir. Tren positif itu membuat posisi United klasemen kembali kompetitif.

balik kebangkitan tersebut, peran Fernandes kembali menonjol. Gelandang berusia 31 tahun itu menjadi pengatur tempo sekaligus motor kreativitas tim.

Kontribusi Besar Bruno Fernandes di Lapangan

Musim ini, Bruno Fernandes tampil sebagai pemberi assist terbanyak liga dengan tujuh assist. Ia juga menyumbang lima gol, menegaskan pengaruhnya dalam fase menyerang.

Sejak bergabung dari Sporting CP pada 2020, Fernandes konsisten menjadi salah satu pemain paling berpengaruh skuad United. Namun, performa tersebut tak selalu sejalan dengan penerimaan publik.

Karakter emosionalnya lapangan kerap memicu perdebatan. Gestur dan cara berkomunikasinya saat pertandingan berlangsung sebagian pihak terlalu berlebihan.

Louis Saha Sebut Kritik terhadap Fernandes Terlalu Murah

Membela sang kapten, Louis Saha menyebut kritik yang kepada Fernandes sebagai bentuk penilaian malas. Menurutnya, sorotan itu muncul karena Fernandes adalah titik fokus permainan United.

“Bruno Fernandes selalu menunjukkan komitmen dan menunjukkan kelas secara konsisten,” buka Saha.

“Jenis kritik yang terima benar-benar membuat saya heran, itu cara yang sangat murah untuk mengomentari sepak bola, hanya dengan mengatakan orang seharusnya melakukan ini atau itu.”

Saha juga menyinggung perbandingan Fernandes dengan figur-figur besar United masa lalu. Ia menilai pola kritik serupa pernah pemain yang menjadi pusat tim.

“Perbandingan antara Fernandes dan Roy Keane bisa karena adalah titik fokus tim ini. Kita juga melihat hal yang sama pada Cristiano Ronaldo. Mereka mendapat kritik karena itu, itu cara malas untuk mengomentari titik fokus tim.”

Kontribusi Besar Bruno untuk Man United

Menurut Saha, kontribusi Fernandes tidak bisa hanya dari statistik. Ia menekankan peran lari, intensitas, dan ekspresi emosional sang gelandang sebagai bagian dari kepemimpinannya.

“Itulah mengapa menurut saya ketika melihat kontribusi Bruno, itu sangat besar, dan bukan hanya soal angka. Ini tentang pergerakannya, intensitasnya, dan kemampuannya untuk terkadang menunjukkan kemarahan dengan caranya sendiri,” tutup Saha.