Bolabareng Terdegradasinya Lyon ke Ligue 2 secara mengejutkan tidak hanya mengguncang sepak bola Prancis, tetapi juga menimbulkan dampak hingga ke Inggris, tepatnya ke wilayah London Selatan, markas Crystal Palace.

Klub Premier League tersebut kini menghadapi ketidakpastian besar terkait keikutsertaan mereka di kompetisi Eropa musim depan. Sosok yang menjadi benang merah dalam kisruh ini adalah John Textor.

Sebagai informasi, Crystal Palace adalah juara Piala FA 2024/2025. Gelar ini mengantarkan mereka ke Liga Europa dan menandai pencapaian historis: pertama kalinya mereka lolos ke kompetisi antarklub Eropa sejak era Piala Intertoto.

John Textor, pengusaha asal Amerika Serikat, adalah tokoh sentral dalam kepemilikan multi-klub lewat perusahaannya, Eagle Football Holdings. Grup ini memegang saham signifikan di sejumlah klub, termasuk Lyon dan Crystal Palace.

Aturan UEFA dan Awan Ketidakpastian bagi Palace

Momen gol Rayan Cherki di laga Manchester United vs Lyon, Liga Europa 2024/2025 (c) AP Photo/Jon SuperDi tengah kebahagiaan Palace yang mengakhiri musim dengan catatan impresif serta meraih tiket ke kompetisi UEFA, kondisi Lyon justru berbanding terbalik.

UEFA memberlakukan aturan tegas: dua klub yang berada di bawah kendali pemilik atau entitas yang sama tidak diperbolehkan tampil dalam kompetisi Eropa yang sama. Jika hal itu terjadi, maka prioritas akan diberikan kepada klub dengan posisi liga tertinggi.

Secara ironis, dalam konteks regulasi ini, Lyon dinilai memiliki peringkat lebih tinggi daripada Palace, berdasarkan posisi akhir mereka di liga masing-masing.

Namun situasi berubah drastis ketika otoritas sepak bola Prancis menjatuhkan sanksi degradasi kepada Lyon akibat pelanggaran berat dalam laporan keuangan klub. Jika keputusan tersebut bersifat final, maka Lyon otomatis kehilangan jatah tampil di Eropa. Hal ini bisa membuka jalan bagi Palace untuk tetap berpartisipasi.

Kondisi Crystal Palace: Menanti Kepastian di Tengah Ketidakjelasan

Crystal Palace menjadi juara Piala FA musim 2024/2025 (c) AP Photo/Kirsty WigglesworthCrystal Palace, seperti yang dilaporkan sejumlah media, telah menginformasikan kepada UEFA bahwa John Textor tidak memiliki kontrol langsung terhadap operasional klub.

Meski Eagle Football memegang 43,9 persen saham di klub, manajemen Palace menegaskan bahwa porsi tersebut belum cukup untuk dikategorikan sebagai “kendali signifikan” di Selhurst Park.

Meski demikian, Palace tetap memilih bersikap waspada. Klub yang tengah bersiap menapaki musim perdananya di Eropa ini belum bisa melangkah dengan pasti. Hal ini disebabkan proses banding yang sedang diajukan Lyon terhadap keputusan degradasi tersebut, dengan kekhawatiran bahwa klub Prancis itu akan menempuh segala jalur hukum demi mempertahankan eksistensinya.

Sumber: BBC Sport